Selalu ada cerita disetiap subuh.
Cerita tentang para pencari rejeki yang sudah bangun dari dini hari dan mengais
rejeki, cerita tentang seorang ayah yang mengantar anaknya ke sekolah disaat
matahari masih enggan muncul diperaduannya, cerita tentang anak-anak yang
berhamburan ke luar masjid dengan muka senang karena buku ceramahnya telah
terisi dengan cap masjid dan tandatangan penceramah, cerita tentang pemetik teh
yang siap-siap bekerja setelah melakukan sholat subuh. Ya rabb begitu indah subuhmu, begitu sejuk
udara yang kau berikan saat itu.
Tak habis cerita tentang keistimewaan
subuhmu, malaikat berkumpul untuk menyaksikan hambamu menghadapMU, binatang
bertasbih, gunung-gunung berdzikir ternyata kami tak sendiri memuja asmaMU,
jagad raya ini menyebut namaMu.. NamaMu begitu indah, tak terbayang seindah apa
wajahmu, tapi apakah aku pantas bertemu denganMU. Ya Rabb ketika kelak Engkau
memanggilku pulang, jadikanlah agar aku dapat mempersembahkan yang terbaik untukMU
dan jadikan pula kekasihMU Nabi Muhammad SAW ridho aku sebagai umatnya.
Ayam mengingatkan manusia agar segera
bangun dan matahari pun mulai menggantikan tugas bulan menerangi bumi. Banyak
cerita, banyak bahagia, banyak air mata dan banyak tawa canda, bahkan mungkin
kesedihan yang tergurat di wajah manusia. Itulah cara Engkau menyapa ya Rabb.. mengetuk
pintu hati kami agar kami bermunajat padaMu. Begitu merdukah suara kami ketika
kami doa sehingga kadang Engkau menunda mengabulkan doa kami agar kami lebih
lama bermanja-manja denganMU? Ya Rabb sungguh indah ketika kami bermesraan
denganMu diwaktu subuh. Sungguh merdu suara panggilanMu menyapa kami. Maafkan
kadang kami lalai untuk bergegas memenuhi panggilanMU, terkadang kami melilih
kasur yang empuk dan selimut yang hangat dalam dekapan. Padahal Engkau menunggu
kami, para malaikat turun untuk mendoakan kami.
Sepi.. sering sepi diwaktu subuh, ada
yang larut dalam mimpi, ada yang malas-malasan beranjak dari tempat tidur, ada
yang sedang menangis menikmati keindahan sholat subuh. KAU sandingkan dua rakaa
sebelum subuh dengan dunia beserta isinya, alangkah pemurahnya Engkau ya rabb. Tak
lupa engkau memberikan “Bonus” sholat sunat duha di waktu syuruk, juga amalan
surat Al-Waqiah bagi mereka yang berharap rejekiMU. Tapi sayang rumahMU di
waktu subuh seperti panti jompo yang hanya diisi oleh orang-orang tua yang
shalat berjamaah, dimana para pemuda yang badannya masih tegap, tenaganya masih
kuat dan semangatnya yang masih melupa-luap? andaikan mereka tau bahwa subuhMu
itu begitu istimewa, dalam keadaan merangkak pun akan mereka datangi. Apakah
mereka kalah oleh rasa lelah, apakah mereka kalah oleh mimpi indah, apakah
mereka kalah oleh kemasalasn. Ya rabb.. maafkan kami yang tidak sungguh-sungguh
mencintaMu. Maafkan kami yang lalai. Kami kalah oleh sosok yang beruban itu,
kami kalah oleh orang tua yang tanaganya lemah itu, kami kalah oleh orang tua
yang tergopoh-gopoh memakai tongkat untuk pergi menemuiMu di rumahMu, kami
kalah oleh semangat mereka yang mengingkan ridhoMu yang meninginkan CintaMu.
Badan kami lelah untuk mencari nafkah, padahal di subuhmu begitu banyak ikhtiar
yang bisa kami lakukan untuk medaptkan rejekiMu.
Aku rindu melihat rumahMu penuh sesak
oleh jamaah yang berlomba-lomba menunggu kedatanagnMU, kapan itu terjadi ya
Rabb? Ya Rabb ketuk pintu hati kami agar kami bisa memenuhi panggilanMu tepat
waktu di waktu subuh. Setiap hari ya Rabb… Sampai tugasku selesai di dunia ini.
Aku sayang padaMu ya Rabb.
Bandung, 18
Maret 2013
Demi untuk
pertemuanku denganNy dan kekasihNya Nabi Muhammad SAW
Cerita subuh dari @reniizeenn untuk
@PejuangSubuh