Bismillah…
Saya coba akan sharing hasil pengajian saya di Darul Muslimah 10 Mei
2013
Ketika mendengar judul di atas apa sih yang terlintas di benak
teman-teman? ada yang menjawab kewajiban sorang istri mengasuh anaknya, taat
kepada suami dan lain sebagainya mengenai peran yang hanya dimiliki seorang
wanita.
Mari kita lihat di surat Al-Araf
ayat 172 :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) :” Bukank h aku ini Tuhanmu?”
Mereka menjawab : “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lalaikan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak megatakan : “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”
Saya yakin teman-teman bisa
menyimpulkan sendiri mengenai apa amanah untuk seorang muslim.
Sebelum dilahirkan manusia bersaksi untuk mengabdi kepada Allah SWT
seperti yang disebutkan ayat di atas. Emang bener gitu? kapan tuh? ko saya ga
inget ya? mungkin itu yang ada di benak teman-teman. Oleh karena itu, Allah
memberikan potensi kepada manusia. Kenapa Allah memberi potensi itu hanya
kepada manusia, karena manusia adalah khalifah. Allah memberikan dua potensi :
1.
Bodoh dan Dzalim. Sebenarnya ada istilah bahasa
arabnya, tp sy ga bisa bahasa arab
Bodoh dan dzalim disini netral, bisa positif atau
negatif. Negatifnya biar anda sendiri yang mencari contohnya. Bodoh positif
diciptakan agar manusia bergantung hanya kepada Allah SWT. Sedangkan dzalim
singkatnya manusia tidak pernah puas. hal ini dimaksudkan agar manusia tidak
pernah puas dalam beribadah, bayangkan jika manusia cepat puas. “Ah buat saya
sholat saja cukup”, trs apa kabar dengan ibdah-ibadah yang lain?
2. Penglihatan,
pendengaran, dan hati
“Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”
(16:78)
Tadi disebutkan
bahwa sebelum manusia lahir ke dunia sebelumnya mereka pernah melakukan
perjanjian dengan Allah SWT. Tapi ko ga
inget? yah.. justru itu Allah memberi manusia penglihatan, pendengaran dan
hati. Ada Al-Quran dan Hadist, ada juga para Nabi, Sahabat, orang-orang penerus
risalah (termasuk salah satu tugas kita).
“Hampir-hampir (neraka)
itu terpecah-pecah lantaran marah. setiap kali dilemparkan di dalamnya sekumpulan
(orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka
“Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”
Mereka menjawab
: “Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan,
maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan : “Allah tidak menurunkan
sesuatupun, kami tidak lain hanyalah dalam kesesatan yang besar”. (67:8-9)
Saya yakin yang
membaca pinter-pinter.. yah silahkan dimaknai ayat tersebut.
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian,
pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (23:78)
Pendengaran
sebernarnya diciptakan agar kita bisa mendengarkan Ayat-ayat Allah, tapi
seringnya dipkai untuk bermaksiat (NTMS). Penglihatan dan hati pun demikian.
Kadang kita sering liat perempuan/laki-laki yang “good looking” Lalu hatinya
pun lebih sering dipakai untuk kegaitan duniawi (bkn larangan tapi kapasitas
untuk akhiratnya ditingkatkan). Harusnya mata, hati dan kuping digunakan untuk
Allah SWT, untuk beribadah. Jadinya manusia sering resah. Kita ambil contoh Cut
Nyak Dien, ketika suaminya meninggal beliau tidak menangis “pantang buat wanita
Aceh mengangisi orang yang Syahid. Perjuangan kita masih panjang”. Ko bisa sih?
yak arena dia focus J,
focus pada Allah SWT
“dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
jahannam kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunya mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat( tanda –tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telingga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (7:179)
Jadilah
kita lebih peka terhadap Allah
Maaf bila banyak kekurangan, semoga
bermanfaat J
Wassalam
Demi pertemuan denganNya dan
Rasulullah SAW