Selasa, 21 Mei 2013

AMANAH SEORANG MUSLIMAH


Bismillah…
Saya coba akan sharing hasil pengajian saya di Darul Muslimah 10 Mei 2013

Ketika mendengar judul di atas apa sih yang terlintas di benak teman-teman? ada yang menjawab kewajiban sorang istri mengasuh anaknya, taat kepada suami dan lain sebagainya mengenai peran yang hanya dimiliki seorang wanita.


 









Mari kita lihat di surat Al-Araf ayat 172 :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) :” Bukank h aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab : “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami  lalaikan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak megatakan : “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”
Saya yakin teman-teman bisa menyimpulkan sendiri mengenai apa amanah untuk seorang muslim.
Sebelum dilahirkan manusia bersaksi untuk mengabdi kepada Allah SWT seperti yang disebutkan ayat di atas. Emang bener gitu? kapan tuh? ko saya ga inget ya? mungkin itu yang ada di benak teman-teman. Oleh karena itu, Allah memberikan potensi kepada manusia. Kenapa Allah memberi potensi itu hanya kepada manusia, karena manusia adalah khalifah. Allah memberikan dua potensi :
1.    Bodoh dan Dzalim. Sebenarnya ada istilah bahasa arabnya, tp sy ga bisa bahasa arab
Bodoh dan dzalim disini netral, bisa positif atau negatif. Negatifnya biar anda sendiri yang mencari contohnya. Bodoh positif diciptakan agar manusia bergantung hanya kepada Allah SWT. Sedangkan dzalim singkatnya manusia tidak pernah puas. hal ini dimaksudkan agar manusia tidak pernah puas dalam beribadah, bayangkan jika manusia cepat puas. “Ah buat saya sholat saja cukup”, trs apa kabar dengan ibdah-ibadah yang lain?
2.       Penglihatan, pendengaran, dan hati
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (16:78)

Tadi disebutkan bahwa sebelum manusia lahir ke dunia sebelumnya mereka pernah melakukan perjanjian dengan Allah SWT.  Tapi ko ga inget? yah.. justru itu Allah memberi manusia penglihatan, pendengaran dan hati. Ada Al-Quran dan Hadist, ada juga para Nabi, Sahabat, orang-orang penerus risalah (termasuk salah satu tugas kita).

“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. setiap kali dilemparkan di dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”
Mereka menjawab : “Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan : “Allah tidak menurunkan sesuatupun, kami tidak lain hanyalah dalam kesesatan yang besar”. (67:8-9)

Saya yakin yang membaca pinter-pinter.. yah silahkan dimaknai ayat tersebut.
 
“Dan Dialah  yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (23:78)

Pendengaran sebernarnya diciptakan agar kita bisa mendengarkan Ayat-ayat Allah, tapi seringnya dipkai untuk bermaksiat (NTMS). Penglihatan dan hati pun demikian. Kadang kita sering liat perempuan/laki-laki yang “good looking” Lalu hatinya pun lebih sering dipakai untuk kegaitan duniawi (bkn larangan tapi kapasitas untuk akhiratnya ditingkatkan). Harusnya mata, hati dan kuping digunakan untuk Allah SWT, untuk beribadah. Jadinya manusia sering resah. Kita ambil contoh Cut Nyak Dien, ketika suaminya meninggal beliau tidak menangis “pantang buat wanita Aceh mengangisi orang yang Syahid. Perjuangan kita masih panjang”. Ko bisa sih? yak arena dia focus J, focus pada Allah SWT

“dan sesungguhnya Kami  jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunya mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat( tanda –tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telingga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (7:179)

Jadilah kita lebih peka terhadap Allah
Maaf bila banyak kekurangan, semoga bermanfaat J
Wassalam
Demi pertemuan denganNya dan Rasulullah SAW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar