Minggu, 10 Februari 2013

Unspoken Story


Masih ditempat yang sama dibelakang monitor, dengan alunan lagu yang tiap hari menyapaku dan matahari yang masih setia  menemani. Aku sedang mengingatnya, dia yang pernah ada di hatiku.
Rasanya aneh, belum pernah terasa. Sangat asing, namun begitu menyenangkan. Ini masih tentang dia yang tak pernah bisa kumiliki, dan memang tidak ingin kumiiki. Dia hanya teman disaat sepiku, teman melepas kepenatan, temanku sebelum dia yang kutunggu datang. Begitu pun dia yang menyukai ketika aku bersamanya, denganku dia merasa nyaman. Bukan salahmu karena kau tidak bisa bersamanya, lalu dia memilihku untuk menemaninya. Meskipun kau bersamanya dia tetap mencariku untuk membagi asa denganku. Jiwanya memang milikmu, hatinya memang milikmu, tapi ada sedikit ruang yang dia sisakan untukku. Maaf bukan niatku merebutnya darimu, tapi ada perasaan yang sangat hangat ketika dia menyapaku. Begitupun dia merasa yang sama denganku.
Kharismanya begitu menyentuhku dan kecerianku mampu merubah dunianya menjadi lebih berwarna. Aku tau dia akan tetap memilihmu, karena itu pun yang aku mau, yaitu dia kembali kepadamu. Sekalipun dia berjanji untuk memilihku, aku tidak ingin memilikinya karena dia sudah memutuskan dirinya untuk kau miliki.
Biar ku nikmati sisa hariku bersamanya, aku berjanji akan mengembalikannya padamu, suatu hari.  Ya suatu hari nanti, sebentar lagi, sebentar saja ku pinjam dia darimu. Setelah itu, akan kutuliskan rasa rinduku hanya dalam secarik kertas dan biar kulihat wajahnya hanya dalam ingatan, agar dia tau aku pernah merindukannya.

Okt 2012
13.12

2 komentar: